PERAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENCIPTAKAN PEMILU BERKUALITAS, JUJUR DAN ADIL

Oleh : Syafiudin

Jaminan terselenggaranya pemilu yang jujur dan adil agar sesuai ketentuan dan asas pemilu, diperlukan pengawasan terhadap jalannya setiap tahapan dalam penyelenggaraan pemilu. Pengawasan jalannya pemilu menjadi penting untuk semua terutama masyarakat sebagai pemilik suara dalam kotak suara. Secara resmi pengawasan pemilu dilembagakan dengan adanya Lembaga Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Pengawasan dari Bawaslu adalah bentuk pengawasan terlembaga dari negara.
Partisipasi masyarakat dalam pengawasan penyelenggaran pemilu menjadi penting sebagai wujud tanggungjawab bersama dalam mewujudkan pemilu sesuai ketentuan. Partisipasi masyarakat dalam pemilu telah diatur dalam UU 7 Tahun 2017 di BAB XVII Pasal 448 Pemilu diselenggarakan dengan partisipasi mayarakat. Partisipasi masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan dalam bentuk; sosialisasi Pemilu, pendidikan politik bagi pemilih, survey atau jajak pendapat tentang pemilu dan penghitungan cepat hasil pemilu. Adapun bentuk partisipasi masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dengan ketentuan ; tidak melakukan keberpihakan yang menguntungkan atau merugikan peserta pemilu, tidak mengganggu proses penyelenggara tahapan pemilu, bertujuan meningkatkan proses penyelengara tahapan pemilu, mendorong terwujudnya suasana yang kondusif bagi penyelenggara pemilu yang aman, damai, tertib dan lancar.
Partisipasi mayarakat dalam pengawasan pemilu merupakan upaya kontrol dari masyarakat umum (publik) untuk menjaga suara rakyat. Pengawasan dan pemantauan pemilu merupakan satu bagian utuh dari upaya mengontrol proses penyelenggaraan pemilu yang adil dan jujur. Keterlibatan masyarakat dalam pemilu tidak hanya datang dan memilih, namun lebih jauh dari itu turut melakukan pengawasan atas potensi terjadinya kecurangan yang terjadi serta melaporkan kecurangan tersebut kepada Bawaslu selaku lembaga negara yang bertugas mengawasi pelaksanaan pemilu.
Penguatan partisipasi masyarakat dalam wujud lembaga pemantau pemilu penting untuk terus didorong demi membangun kesadaran dan peran masyarakat dalam menciptakan pemilu yang jujur dan adil. Mendorong terciptanya lembaga – lembaga pemantau pemilu yang kredibel dan akuntabel menjadi pilar utama keterlibatan aktif masyarakat dalam pemantauan dan pengawasan pemilu. Bawaslu diharapkan tidak hanya menunggu kehadiran lembaga – lembaga tersebut, namun bisa hadir ke tengah – tengah masyarakat guna melakukan pemetaan secara masif dalam mendorong keterlibatan lembaga ataupun komunitas masyarakat dalam pemantauan penyelenggaraan pemilu.
Lebih teknis Bawaslu dapat memanfaatkan kemajuan teknologi informasi saat ini guna menciptakan agen mata – mata melalui lembaga pemantau pemilu dalam melakukan deteksi dini terhadap potensi pelanggaran – pelanggaran dalam penyelenggaraan pemilu. Lembaga pemantau pemilu dapat dengan cepat, dan rahasia dalam melaporkan dugaan penyimpangan dan pelanggaran pemilu yang terjadi di lapangan. Laporan yang bersifat rahasia ini dapat membantu meringankan kerja – kerja lembaga pemantau pemilu untuk mengurangi potensi kerawanan di lapangan.
Pemilu 2019 Badko Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Jawa Timur menjadi salah satu lembaga pemantau pemilu di wilayah Jawa Timur. Badko HMI Jawa Timur menerjunkan seribu kadernya tersebar di banyak kota dan kabupaten Se-Jawa Timur, termasuk saya ditugaskan sebagai personal pemantau pemilu di Kabupaten Sumenep tepatnya Desa Pasongsongan. Kehadiran pemantau pemilu ini di TPS 15 Pasongsongan menjadi warna tersendiri bagi pelaksaan pemilu waktu itu. Sehingga para pertugas TPS menjadi waspada, dan lebih berhati – hati dalam menyelenggarakan pemilu. Sistem pelaporan pemantauan pemilu masih mandiri dibangun internal organisasi HMI secara manual. Tentu semakin majunya zaman, kita berharap pemantauan penyelenggaraan pemilu juga terus diperkuat sehingga pemilu menjadi lebih berkualitas, adil, dan jujur. Aamiin.

Penulis : Syafiudin

Editor : MS