Centralnasional.com, PATI_Ketua DPD Solidaritas Komunitas PATI (SOKO PATI) Jakarta Pusat, Ahid Syaroni, S.H., CPArb, melontarkan kritik tajam terhadap Pemerintah Kabupaten Pati menyusul aksi protes warga Desa Alasdowo, Kecamatan Dukuhseti, yang menanam pohon pisang di jalan rusak sepanjang 5 kilometer di jalur Tayu-Dukuhseti. Ia menyebut aksi ini adalah bukti nyata dari kegagalan pemerintah dalam menjalankan tugasnya.
“Apa yang dilakukan Pemkab Pati selama ini? Jalan rusak selama bertahun-tahun, warga sudah bosan hanya mendengar janji tanpa bukti! Warga terpaksa turun tangan karena pemerintah tidak peduli. Ini tidak bisa dibiarkan,” seru Ahid dengan nada tegas.
Ahid menuding Pemkab Pati hanya menjadi ‘penonton’ atas penderitaan rakyatnya sendiri. “Bayangkan, jalan berlubang dan berlumpur seperti kubangan sawah dibiarkan begitu saja. Lubang diuruk batu dan tanah, tapi hasilnya nol besar. Di mana hati nurani pemerintah? Apa harus menunggu korban kecelakaan atau jiwa baru mereka bertindak?” katanya dengan nada marah.
DPD yang juga berprofesi sebagai Advokat tersebut mengecam keras lambannya respon pemerintah terhadap persoalan infrastruktur yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat. “Ini bukan cuma soal jalan rusak, ini soal hak rakyat untuk hidup layak! Ketidakmampuan pemerintah mengelola kewajibannya adalah bentuk penghinaan terhadap masyarakat Pati,” tambah Ahid.
Ahid menyerukan agar Bupati Pati segera mengambil langkah konkret, bukan sekadar melempar wacana. “Rakyat sudah tidak percaya pada janji. Kalau Pemkab Pati tidak mampu bekerja, lebih baik mundur saja! Jangan biarkan warga terus hidup dalam ketidakpastian akibat kebijakan yang asal-asalan,” ujar Ahid.
Sebagai bentuk solidaritas, Ahid memastikan SOKO PATI akan mengawal isu ini hingga tuntas. Ia bahkan mengancam akan membawa masalah ini ke ranah hukum jika tidak ada tindak lanjut dari pemerintah daerah.
“Warga Pati sudah muak dengan ketidakadilan ini. Jika dalam waktu dekat tidak ada perbaikan, kami tidak segan-segan mengambil langkah lebih tegas, termasuk melibatkan lembaga hukum dan masyarakat luas untuk menuntut pertanggungjawaban Pemkab Pati!” pungkasnya.
Aksi protes menanam pohon pisang oleh warga Desa Alasdowo menjadi simbol nyata perlawanan terhadap pemerintah yang abai. Ahid Syaroni mengingatkan, kesabaran rakyat ada batasnya, dan pemerintah harus bertindak sebelum situasi menjadi lebih buruk. (Sl/Ms)